Tuesday, 24 May 2016

PENGERTIAN QUR'AN SEMANTIK DAN PARA TOKOHNYA





Semantik secara bahasa berasal dari bahasa Yunani semantikos yang memiliki arti memaknai, mengartikan dan menandakan. Semantik juga berarti studi tentang hubungan antara simbol bahasa (kata, ekspresi, frase) dan objek atau konsep yang terkandung didalamnya. Semantik menurut Izutsu adalah kajian analitik terhadap istilah-istilah kunci suatu bahasa dengan suatu pandangan yang akhirnya sampai pada pengertian konseptual weltanschauung atau pandangan dunia masyarakat yang menggunakan bahasa itu, tidak hanya sebagai alat bicara dan berpikir, tetapi yang lebih penting lagi adalah pengkonsepan dan penafsiran dunia yang melingkupinya. Disini ia menekankan pada istilah-istilah kunci yang terikat pada kata per kata. Jadi semantik lebih terfokus pada kajian kata, bukan bahasa secara umum.
              Jadi yang dimaksud Qur’an Semantik ialah kajian analisis kata perkata dalam al-Qur’an yang bertujuan untuk memberikan pemahaman baru terhadap apa yang ditawarkan oleh Al-Qur’an kepada manusia agar mereka bisa mengaplikasikan konsep tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
 Siapa Tokoh-tokoh Qur’an Semantik klasik dan modern?
              Tokoh Qur’an Semantik klasik:
1) Mujahid Ibn Jabbar
2) Ibn Juraij
3) Muqatil Ibn Sulayman
4) Harun Ibn Musa
5) Yahya Ibn Salam
6) al-Jahiz
7) Ibn Qutaibah
8) Abd al-Qadir al-Jurjaniy
                   Tokoh Qur’an Semantik modern:
1)      Amin al-Khulliy
2)      M. Syahrur
3)      Toshihiko Izutsu
4)      M. Dawam Raharjo

5)      Chafid Wahyudi

No comments:

Post a Comment