REVIEW JURNAL
“Proses Pengambilan Keputusan Remaja Perempuan
Untuk Bergabung Dengan Komunitas Crust Punk”
Oleh
ASARO APRILIANTI
2303413033
Mata
Kuliah : Psikologi Pendidikan
Dosen Pengampu : Henny Puji Astuti
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
|
Judul
|
Proses
Pengambilan Keputusan Remaja Perempuan Untuk Bergabung Dengan Komunitas Crust
Punk
|
|
Jurnal
|
Jurnal Psikologi
|
|
Volume & Halaman
|
-
|
|
Tahun
|
-
|
|
Penulis
|
Ika Putri Mayasari, Ari Pratiwi S.Psi., M.Psi, dan Yoyon Supriyono
S.Psi., M.Psi dari Psikologi FISIP Universitas Brawijaya.
|
|
Reviewer
|
Asaro Aprilianti
|
|
Tanggal
|
05 Mei 2015
|
|
Latar Belakang Penelitian
|
Adanya remaja perempuan yang bergabung
dengan komunitas crust punk dimana pola perilakunya bertolak belakang
dengan karakter dasar seorang perempuan. Dalam memilih bergabung dengan
komunitas ini tentunya seseorang telah melalui berbagai proses pengambilan
keputusan.
|
|
Tujuan Penelitian
|
Tujuan utama dari penelitian ini ialah untuk
mengetahui bagaimana proses pengambilan keputusan yang dilalui oleh remaja
perempuan yang telah bergabung dengan komunitas crust punk.
|
|
Subjek Penelitian
|
Subjek dari penelitian ini ialah dua orang
remaja perempuan dengan rentang usia 15 sampai 18 tahun dan telah bergabung
dengan komunitas crust punk kurang lebih sudah satu tahun.
|
|
Metode Penelitian
|
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif
dengan pendekatan studi kasus.
|
|
Teknik Pengumpulan Data
|
Penelitian ini menggunakan wawancara semi terstruktur
dengan pedoman guide interview dan observasi non-partisipan
|
|
Teknik Analisis Data
|
Teknik analisis yang digunakan adalah
menggunakan teknik coding, yaitu open coding, axial coding, dan selective
coding.
|
|
Hasil & Pembahasan
|
1. Menilai masalah: Subjek IR adalah anak yaim piatu.
Memiliki satu orang kakak laki-laki dan telah bergabung lebih dulu dengan
komunitas crust punk. Semenjak orang tua meninggal, IR tinggal bersma
budhenya. IR merasa tertekan dan merasa dianggap seperti pembantu karena selalu
disuruh-suruh dan tidak diperbolekan bermain. Sedangkan DN mengalami kondisi
keluarga yang tidak harmonis, orang tua DN telah bercerai dan DN tinggal
bersama ibunya tetapi subjek merasa tidak mendapatkan perhatian dari ibu
karena sang ibu telah memiliki pacar baru.
2. Mencari alternatif pilihan: IR memiliki alternative
pilihan yaitu menjadi anggota komunitas crust punk, menjaga toko atau menjaga
warung. Sedangkan subjek DN tidak membuat alternative pilihan karena belum
sempat mencari alternative pilihan.
3. Mempertimbangkan alternatif pilihan: Pada proses ini
subjek IR mempertimbangkan alternative pilihan yang telah dibuat dengan
melihat keuntungan dan kerugian dari setiap alternative pilihan yang ada.
Subjek IR mempertimbangkan pilihan mana yang akan memberikan keuntungan bagi
dirinya. IR sempat memiliki pikiran bahwa ia ingin menjaga toko atau menjaga
warung. IR mempertimbangkan jika ia menjaga toko atau warung disamping ia
mendapatkan uang dan ia juga bisa tinggal disana. Selain itu ia juga
mengevaluasi pilihan untuk menjadi anak crust punk, kegiatan yang biasanya
dilakukan oleh komunitas crust punk adalah mengamen da menurut subjek IR
hanya dengan mengamen saja ia sudah bisa mendapatkan uang. IR
mempertimbangkan alternative pilihannya tersebut antara dua sampai tiga
bulan.
4. Membuat komitmen: Subjek IR memutuskan bergabung
dengan komunitas crust punk sejak awal tahun 2011 dengan alasan sudah tidak
betah tinggal bersama budhe karena merasa dianggap layaknya pembantu dan
mengikuti ajakan kakaknya untuk bergabung dengan komunitas cust punk.
Sedangkan subjek DN memutuskan untuk bergabung dengan komunitas crust punk
sejak Agustus 2012. Ia kabur dari rumah dan bergabung dengan komunitas crust
punk.
5. Mempersiapkan diri menghadapi umpan balik: Subjek IR
dan DN merasa tidak menyesal karena merasa dianggap sebagai keluarga, merasa
lebih bebas, merasa lebih dihargai, dan merasa lebih mandiri. Sehingga subjek
IR dan DN tetap memutuskan sebagai anak crust punk sampai penelitian ini
dibuat.
|
|
Kesimpulan
|
1. Subjek IR melewati semua proses
pengambilan keputusan yaitu mulai dari menilai masalah, mencari alternative
pilihan, mempertimbangkan alternative pilihan, membuat komitmen, dan
mempersiapkan diri menghadapi umpan balik. Sedangkan subjek DN tidak melewati
semua proses pengambilan keputusan. DN tidak melewati proses mencari
alternative pilihan dan mempertimbangkan alternatf pilihan.
2. Alasan yang mendukung kedua subjek untuk
bergabung dengan komunitas crust punk adalah adanya konflik dalam
keluarga. Kurangnya perhatian dari keluarga, baik pada subjek IR maupun DN
menjadikan mereka berperilaku nakal yang ditunjukkan dengan perilaku menentang
berupa lari dari rumah.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam
proses pengambilan keputusan subjek IR dan DN adalah faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal ditunjukkan pada rentang waktu dalam
membuat keputusan. IR membutuhkan waktu sekitar dua sampai tiga bulan untuk
mempertimbangkan alternatif pilihan sebelum akhirnya ia bergabung dengan
komunitas crust punk, sedangkan DN belum mencari alternatif pilihan. Faktor
eksternal ditunjukkan subjek IR dan DN untuk mengambil keputusan bergabung
dengan komunitas crust punk adalah rasa bebas atau kebebasan yang sesuai
dengan ideologi punk
|

No comments:
Post a Comment