Friday, 8 May 2015

REVIEW JURNAL PSIKOLOGI


REVIEW JURNAL
“Proses Pengambilan Keputusan Remaja Perempuan
Untuk Bergabung Dengan Komunitas Crust Punk



Oleh
ASARO APRILIANTI
2303413033
            Mata Kuliah              : Psikologi Pendidikan
      Dosen Pengampu       : Henny Puji Astuti

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015
Judul
Proses Pengambilan Keputusan Remaja Perempuan Untuk Bergabung Dengan Komunitas Crust Punk
Jurnal
Jurnal Psikologi
Volume & Halaman
-
Tahun
-
Penulis
Ika Putri Mayasari, Ari Pratiwi S.Psi., M.Psi, dan Yoyon Supriyono S.Psi., M.Psi dari Psikologi FISIP Universitas Brawijaya.
Reviewer
Asaro Aprilianti
Tanggal
05 Mei 2015
Latar Belakang Penelitian
Adanya remaja perempuan yang bergabung dengan komunitas crust punk dimana pola perilakunya bertolak belakang dengan karakter dasar seorang perempuan. Dalam memilih bergabung dengan komunitas ini tentunya seseorang telah melalui berbagai proses pengambilan keputusan.
Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimana proses pengambilan keputusan yang dilalui oleh remaja perempuan yang telah bergabung dengan komunitas crust punk.
Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini ialah dua orang remaja perempuan dengan rentang usia 15 sampai 18 tahun dan telah bergabung dengan komunitas crust punk  kurang lebih sudah satu tahun.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus.
Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan wawancara semi terstruktur dengan pedoman guide interview dan observasi non-partisipan
Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan adalah menggunakan teknik coding, yaitu open coding, axial coding, dan selective coding.
Hasil & Pembahasan
1. Menilai masalah: Subjek IR adalah anak yaim piatu. Memiliki satu orang kakak laki-laki dan telah bergabung lebih dulu dengan komunitas crust punk. Semenjak orang tua meninggal, IR tinggal bersma budhenya. IR merasa tertekan dan merasa dianggap seperti pembantu karena selalu disuruh-suruh dan tidak diperbolekan bermain. Sedangkan DN mengalami kondisi keluarga yang tidak harmonis, orang tua DN telah bercerai dan DN tinggal bersama ibunya tetapi subjek merasa tidak mendapatkan perhatian dari ibu karena sang ibu telah memiliki pacar baru.
2. Mencari alternatif pilihan: IR memiliki alternative pilihan yaitu menjadi anggota komunitas crust punk, menjaga toko atau menjaga warung. Sedangkan subjek DN tidak membuat alternative pilihan karena belum sempat mencari alternative pilihan.
3. Mempertimbangkan alternatif pilihan: Pada proses ini subjek IR mempertimbangkan alternative pilihan yang telah dibuat dengan melihat keuntungan dan kerugian dari setiap alternative pilihan yang ada. Subjek IR mempertimbangkan pilihan mana yang akan memberikan keuntungan bagi dirinya. IR sempat memiliki pikiran bahwa ia ingin menjaga toko atau menjaga warung. IR mempertimbangkan jika ia menjaga toko atau warung disamping ia mendapatkan uang dan ia juga bisa tinggal disana. Selain itu ia juga mengevaluasi pilihan untuk menjadi anak crust punk, kegiatan yang biasanya dilakukan oleh komunitas crust punk adalah mengamen da menurut subjek IR hanya dengan mengamen saja ia sudah bisa mendapatkan uang. IR mempertimbangkan alternative pilihannya tersebut antara dua sampai tiga bulan.
4. Membuat komitmen: Subjek IR memutuskan bergabung dengan komunitas crust punk sejak awal tahun 2011 dengan alasan sudah tidak betah tinggal bersama budhe karena merasa dianggap layaknya pembantu dan mengikuti ajakan kakaknya untuk bergabung dengan komunitas cust punk. Sedangkan subjek DN memutuskan untuk bergabung dengan komunitas crust punk sejak Agustus 2012. Ia kabur dari rumah dan bergabung dengan komunitas crust punk.
5. Mempersiapkan diri menghadapi umpan balik: Subjek IR dan DN merasa tidak menyesal karena merasa dianggap sebagai keluarga, merasa lebih bebas, merasa lebih dihargai, dan merasa lebih mandiri. Sehingga subjek IR dan DN tetap memutuskan sebagai anak crust punk sampai penelitian ini dibuat.
Kesimpulan
1. Subjek IR melewati semua proses pengambilan keputusan yaitu mulai dari menilai masalah, mencari alternative pilihan, mempertimbangkan alternative pilihan, membuat komitmen, dan mempersiapkan diri menghadapi umpan balik. Sedangkan subjek DN tidak melewati semua proses pengambilan keputusan. DN tidak melewati proses mencari alternative pilihan dan mempertimbangkan alternatf pilihan.
2. Alasan yang mendukung kedua subjek untuk bergabung dengan komunitas crust punk adalah adanya konflik dalam keluarga. Kurangnya perhatian dari keluarga, baik pada subjek IR maupun DN menjadikan mereka berperilaku nakal yang ditunjukkan dengan perilaku menentang berupa lari dari rumah.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam proses pengambilan keputusan subjek IR dan DN adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal ditunjukkan pada rentang waktu dalam membuat keputusan. IR membutuhkan waktu sekitar dua sampai tiga bulan untuk mempertimbangkan alternatif pilihan sebelum akhirnya ia bergabung dengan komunitas crust punk, sedangkan DN belum mencari alternatif pilihan. Faktor eksternal ditunjukkan subjek IR dan DN untuk mengambil keputusan bergabung dengan komunitas crust punk adalah rasa bebas atau kebebasan yang sesuai dengan ideologi punk

No comments:

Post a Comment