MAKALAH MASALAH SOSIAL
PERILAKU SOSIAL PEROKOK WANITA
Di Susun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Umum Psikologi Pendidikan
Dosen Pengampu:
Henny Puji Astuti
Di Susun Oleh:
Rakhma Khaerotin (2303413006)
Sri Mugi Lestari (2303413015)
Nur Hasanati Khoiriyatun (2303413019)
Asaro Aprilianti (2303413033)
Meli Maulina (2501413038)
Gus Miyana Nela S (2501413040)
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
DAFTAR ISI
Halaman Judul ......................................................................................................... i
Daftar Isi ................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Penyimpangan Sosial ....................................................................... 3
B. Contoh Penyimpangan Sosial ............................................................................. 3
C. Upaya Pencegahan Perilaku Menyimpang ......................................................... 7
BAB III PENUTUP
A. Simpulan ............................................................................................................ 8
B. Saran ................................................................................................................... 8
Daftar Pustaka ........................................................................................................ 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah penyimpangan sosial bukanlah masalah yang baru muncul. Masalah ini
telah lama lahir dan hadir dalam masyarakat. Namun demikian, masalah-masalah
penyimpangan sosial ini tetap saja ada dan melekat dalam kehidupan masyarakat
seolah tidak ada tindakan yang menanganinya. Ada banyak jenis dan
perilaku-perilaku menyimpang yang dilakukan oleh masyarakat dan telah banyak
pula aturan-aturan yang mengatur tentang penyimpangan tersebut. Pada
kenyataannya, hingga saat ini penyimpangan sosial masih terus terjadi meskipun
aturan atau bahkan hukuman diberlakukan bagi para pelaku. Hal ini mungkin
disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat akan buruknya perilaku-perilaku
menyimpang, atau mungkin kurangnya sosialisasi tentang penyimpangan sosial.
Ironisnya, ada banyak masyarakat yang merasa bangga ketika melakukan suatu
perilaku menyimpang, seperti merokok, padahal perilaku menyimpang jelas
bukanlah hal yang patut untuk dibanggakan. Keadaan seperti inilah yang akan
memicu dan memperluas lingkup terjadinya penyimpangan sosial. Selain itu,
penyimpangan sosial akan selalu berpengaruh terhadap masyarakat lain. Para
pelaku penyimpangan sosial akan berinteraksi dengan masyarakat lain dan secara
tidak langsung ia akan memberikan sugesti-sugesti untuk mengikuti perilakunya.
Jika masyarakat tidak memiliki kesadaran yang kuat dan pengetahuan yang lemah
akan perilaku menyimpang, maka dengan mudah mereka akan terpengaruh dan terbawa
dalam kondisi menyimpang. Sebagian masyarakat awam mungkin menganggap perilaku
menyimpang sebagai perilaku yang normal dan wajar untuk dilakukan, hal itu
disebabkan karena masyarakat terlalu sering melakukan atau sekedar mengamati
perilaku-perilaku menyimpang tersebut dalam kehidupan sehari-hari, sehingga hal
tersebut menjadi biasa
Dengan keadaan masyarakat seperti uraian di atas, penulis berharap makalah ini
dapat sedikit membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya
pengetahuan tentang perilaku menyimpang atau penyimpagan-penyimpangan sosial.
Serta memberikan informasi-informasi tentang apa yang dapat menjadi pemicu
terjadinya penyimpangan sosial. Sehingga, ke depannya dapat dibentuk masyarakat
yang bermoral dan menghindari perilaku-perilaku menyimpang. Karena hal tersebut
juga akan mempengaruhi kualitas bangsa di mata dunia internasional.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan masalah
yang akan di bahas adalah :
- Apa pengertian
dari penyimpangan sosial ?
- Apa contoh
penyimpangan sosial ?
- Apa
faktor-faktor yang memicu terjadinya penyimpangan sosial tersebut ?
- Apa dampak yang
akan ditimbulkan oleh penyimpangan sosial tersebut ?
- Upaya apa yang
dapat dilakukan untuk mencegah penyimpangan sosial ?
C. Tujuan Penulisan
Dengan rumusan masalah yang telah diutarakan di atas, tujuan penulis dalam
pembuatan makalah tentang penyimpangan sosial ini adalah agar pembaca dapat :
a.
Mengetahui dan
memahami apa arti penyimpangan sosial
b.
Mengetahui contoh nyata penyimpangan social
c.
Mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi penyimpangan sosial tersebut
d.
Mengetahui dampak
yang ditimbulkan oleh penyimpangan sosial tersebut
e.
Mempelajari upaya
pencegahan terhadap penyimpangan sosial
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penyimpangan Sosial
Penyimpangan sosial dapat diartikan sebagai perilaku warga masyarakat yang
dianggap tidak sesuai dengan kebiasaan, adat istiadat, tata aturan, atau norma
sosial yang berlaku (Budirahayu, 2013, 98). Penyimpangan sosial tidak terbatas
pada perilaku-perilaku yang terlampau melewati batas, hal-hal kecil pun bisa
termasuk dalam penyimpangan sosial. Seseorang akan dianggap menyimpang apabila
ia melakukan hal-hal di luar perilaku masyarakat pada umumnya. Namun fenomena
yang terjadi pada saat ini menunjukkan bahwa banyak hal-hal menyimpang yang
menjadi biasa di kalangan masyarakat. Masyarakat menganggap sebuah perilaku
menyimpang yang resesif atau tidak terlalu melewati batas sebagai perilaku
normal yang wajar untuk dilakukan. Tidak sedikit masyarakat yang justru bangga
melakukan sebuah penyimpangan sosial. Penyimpangan sosial dianggap sebagai
prestasi tersendiri bagi sebagian masyarakat, khususnya masyarakat yang belum
terlalu memahami tentang hal-hal yang termasuk dalam penyimpangan sosial
B. Contoh Penyimpangan Sosial
Ada banyak contoh penyimpangan sosial yang terjadi di masyarakat, mulai dari
hal-hal kecil yang dianggap sepele sampai hal-hal yang berakibat fatal.
Membuang sampah tidak pada tempat sampah sudah bisa dianggap sebagai sebuah
perilak menyimpang, karena hal tersebut tidak sesuai dengan norma serta aturan
hukum yang berlaku. Contoh lain adalah mencontek, merokok, mencuri, memakai
obat-obatan terlarang dan narkoba, pelacuran, dll. Di sini akan dibahas
penyimpangan sosial mengenai kebiasaan merokok yang dilakukan oleh wanita
a. Hasil
Wawancara terhadap Wanita Perokok
Penulis menyertakan ringkasan hasil wawancara terhadap seorang peerokok
wanita sebagai bukti nyata adanya penyimpangan sosial pada masyarakat.
Narasumber : Ica
Umur : 18 tahun
Saya ica, umur 18 tahun. Saya merokok sejak kelas 3 SMP karena saya merasa
merokok bukanlah hal yang terlarang. Saya merokok juga karena lingkungan saya
melakukan hal yang sama. Teman-teman saya juga merokok, entah itu laki-laki
atau perempuan, sehingga saya merasa tidak mampu bergaul dengan mereka suka
saya tidak ikut merokok. Saya juga merasa berani merokok karena kakak laki-laki
saya juga merokok. Saya melakukannya tanpa sepengetahuan orangtua saya. Mama
saya tidak mengetahui hal ini, hanya kakak-kakak saya yang mengetahuinya.
Saya merokok pada saat saya merasa bosan dan suntuk. Saat mood saya
jelek. Saya merasa dengan merokok pikiran saya menjadi lebih tenang dan enjoy.
Namun, jujur kadang saya merasa malu jika ada yang membahas tentang seorang
wanita perokok. Di sisi lain saya merasa ini adalah hal yang biasa, namun sisi
lain saya mengajak saya untuk berhenti melakukannya.
Sampai saat ini, saya belum merasakan dampak pasti dari kebiasaan saya merokok.
Tapi saya tahu bahwa merokok memiliki banyak dampak negatif, seperti
menyebabkan kanker paru-paru dan penyakit-penyakit berbahaya lainnya. saya juga
menyadari bahwa merokok sangat tidak disukai oleh banyak orang, terutama
perempuan. Saya merokok juga tahu tempat, jika memang teman-teman saya yang
lain tidak terbiasa dengan asap rokok, saya akan mencari tempat khusus sehingga
teman-teman saya tidak merasa terganggu dengan keadaan saya yang merokok. Dalam
hal belajar saya merasa terganggu karena
daya ingat menurun dan malas. Saya lebih memprioritaskan merokok
daripada makan. Dalam hal bersosialisasi dengan orang lain ada kendala karena
saya harus mengetahui situasi dan kondisi dimana tempat saat saya ingin
benar-benar merokok tetpi lingkungan,situasi,dan kondisi tidak mendukung.
Solusi yang pernah saya lakukan untuk mengurangi merokok yaitu dengan mengikuti
kegiatan-kegiatan atau menyibkkan diri agar saya merasa terhibur dan lupa akan
merokok.
b. Kebiasaan Merokok oleh Wanita
Rokok adalah gulungan kertas yang berisi bahan-bahan berbahaya , bersifat
adiktif serta beracun. Merokok adalah kegiatan menghisap gulungan tersebut
dengan cara menyulutnya dengan api terlebih dahulu. Merokok merupakan salah
satu perilaku menyimpang, apabila orang-orang di sekitarnya merasa terganggu
dengan keberadaannya. Sedangkan merokok bagi para wanita dianggap menyimpang
karena memang keberadaannya sangat jauh dari kebiasaan masyarakat serta sangat
jarang ditemui pada umumnya. Selain itu, kebiasaan wanita yang merokok juga
dapat dikatakan sebagai perilaku menyimpang mengambil dari pendekatan definisi
menyimpang secara statistikal, yang mengatakan bahwa kebiasaan-kebiasaan umum
masyarakat adalah benar dan kebiasaan-kebiasaan yang jarang dilakukan atau
tidak sering dilakukan dianggap sebagai perilaku menyimpang.
c. Faktor Penyebab Wanita Merokok
Banyak sekali faktor yang bisa menyebabkan seorang wanita merokok. Mulai
dari faktor individu, lingkungan, bahkan keluarga. Dalam kasus yang saya amati,
pelaku wanita mengaku melakukan penyimpangan sosial, yaitu merokok, sebagai
akibat dari pergaulan dengan teman-temannya. Ia mengaku bahwa pengaruh
lingkungannya sangat besar terhadapnya sehingga ia berani dan merasa
sangat enjoy untuk melakukannya. Bahkan kadang mereka mempunyai
pemikiran menjadi bangga jika melakukan hal tersebut.
Selain itu, keadaan pada individu juga sangat berpengaruh. Jika ia merasa
keadaan sangat buruk, bosan, dan suntuk, maka ia akan langsung menyalakan
rokoknya. Keluarga juga sangat memicu terjadinya sebuah penyimpangan sosial.
Keluarga yang mempunyai kebiasaan merokok akan membuat anggotanya mengikuti
kebiasaan tersebut. Apalagi jika anggota keluarga wanita memiliki kebiasaan
merokok juga, dapat dipastikan anggota lain merasa harus melakukannya juga.
Faktor yang lain muncul dari rokok itu sendiri, yaitu dari kandungan zat yang
ada di dalamnya. Rokok mengandung zat-zat yang menyebabkan para konsumennya
kecaduan. Dengan adanya zat tersebut, seseorang yang telah mencoba untuk
merokok akan selalu dan semakin ingin untuk mencobanya lagi dan lagi. Hal
tersebut juga berpengaruh besar bagi wanita.
d. Dampak dari Wanita Merokok
Wanita yang merokok, dan para perokok lain memberi banyak dampak bagi para
pelaku juga terhadap lingkungan sekitar. Dampak tersebut bisa berupa dampak negatif
juga dampak positif. Namun, sejauh pengamatan yang dilakukan oleh penulis, para
perokok cenderung memberikan banyak dampak-dampak negatif daripada dampak
positif. Dampak posistif yang diberikan oleh para perokok antara lain adalah
membantu produsen rokok dan para pekerja pabrik rokok agar tetap bertahan.
Dengan adanya para perokok, pabrik rokok bisa terus melanjutkan kegiatannya
memproduksi rokok, sehingga para pekerja pabrik dapat terus melanjutkan
pekerjaannya. Secara tidak langsung, para perokok telah membantu memberikan dan
mempertahankan pekerjaan para pekerja pabrik rokok.
Dampak negatif yang ditimbulkan oleh para perokok lebih banyak daripada dampak
positif yang telah disebutkan di atas. Dampak tersebut dapat dipisahkan sebagai
dampak terhadap diri sendiri dan dampak bagi lingkungan sekitar perokok.
- Dampak negatif
rokok bagi pelaku (secara langsung) :
a.
Air mata
keluar
b.
Baju, badan,
dan rambut menjadi bau
c.
Denyut nadi dan
tekanan darah meningkat
d.
Peristaltik usu
meningkat dan nafsu makan menjadi turun
e.
Sirkulasi darah
kurang baik
f.
Suhu pada
ujung-ujung jari (tangan/kaki) menurun
g.
Kepekaan indra
pengecap dan pembau menurun
h.
Gigi dan kuku
menjadi kuning
- Dampak negatif
rokok bagi pelaku dalam jangka panjang :
a.
Kerja otak menurun
b.
Adrenalin meningkat
c.
Rongga pembuluh
darah menciut
d.
Tekanan darah dan denyut nadi meningkat
e.
Menimbulkan efek
ketagihan dan kecanduan
- Dampak negatif
rokok bagi lingkungan sekitar :
a.
Menimbulkan
pencemaran udara bagi lingkungan sekitar
b.
Menjadi contoh buruk
bagi anak-anak usia di bawah umur
c.
Menimbulkan banyak
korban perokok pasif bagi orang-orang di sekitarnya
Sedangkan dampak negatif yang akan sama-sama dirasakan oleh pelaku (perokok
aktif) dan korban (perokok pasif) adalah dampak yang berpengaruh terhadap kesehatan.
Asap rokok yang ditimbulkan akan menyebabkan berbagai penyakit bagi para
penghirupnya. Penyakit-penyakit tersebut antara lain adalah kanker paru-paru,
jantung koroner, bronkitis, penyakit stroke, hipertensi, diabetes, dan
impotensi. Asap rokok juga dapat menyebabkan orang yang mempunyai penyakit asma
kambuh saat menghirupnya.
Wanita yang merokok akan memiliki banyak kerugian sebagai dampak dari kebiasaan
merokok tersebut. Dampak tersebut akan merugikan para wanita perokok, baik
dalam hal penampilan ataupun kesehatan. Dampak fisik yang akan terjadi dan
sangat terlihat bagi para perokok wanita yang merokok secara terus menerus
adalah berubahnya warna kulit serta tumbuhnya rambut-rambut halus pada bagian
sekitar wajah wanita perokok. Kuliat wanita yang merokok secara terus–menerus
akan berubah menjadi agak abu-abu. Kebiasaan merokok pada wanita juga akan
mempercepat menopause, yaitu berhentinya proses menstruasi. Wanita yang
memiliki kebiasaan merokok juga akan memiliki gangguan pada kesehatan berupa
penurunan kesuburan sampai 50%, serta meningkatkan bahaya keguguran. Janin dari
rahim seorang perokok juga akan terlahir dengan keadaan berat badan yang
cenderung kurang. Wanita perokok juga akan menghasilkan ASI 25% lebih sedikit
dibandingkan wanita non-perokok. Nikotin yang ada pada rokok juga akan
memperlambat penyimpanan lemak dan meningkatkan pengeluaran energi sampai 200
kalori per hari, sehingga akan cenderung membuat berat badan perokok menjad
turun.
C. Upaya Pencegahan Perilaku Menyimpang
Ada banyak upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah perilaku menyimpang.
Upaya-upaya pencegahan bisa dilakukan oleh semua orang yang bersangkutan, baik
oleh pemerintah, keluarga, teman, dan lingkungan sekitar. Upaya yang dapat
dilakukan oleh pemerintah adalah dengan memperluas sosialisasi tentang
penyimpangan-penyimpangan sosial. Pihak keluarga dapat melakukan kontrol
sosial. Dan teman-teman lingkungan sekitar dapat menghimbau untuk tidak
melakukan penyimpangan sosial. Kontrol sosial dan sosialisasi yang cukup akan
membantu mencegah penyimpangan-penyimpangan sosial yang terjadi di masyarakat.
Keharmonisasian keluarga juga sangat mempengaruhi terjadinya penimpangan
sosial, sehingga perlu diciptakan keluarga yang harmonis
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Merokok merupakan salah satu perilaku menyimbang. Merokok yang dilakukan
oleh seorang wanita juga dianggap sebagai penyimpangan sosial. Wanita yang
merokok memiliki banyak alasan yang mendorongnya untuk melakukan hal tersebut. Ada
faktor keluarga, faktor lingkungan, teman, dan diri sendiri. Merokok juga
memberikan banyak dampak. Dampak positif yaitu membantu para pekerja pabrik
rokok. Dampak negatif yang ditimbulkan lebih banyak, bisa berupa dampak
terhadap kesehatan, lingkungan, dan fisik. Upaya pencegahannya dapat dilakukan
oleh siapa saja. Dapat dilakukan dengan memberikan kontrol sosial dan
sosialisasi yang cukup.
B.
Saran
Penulis menyarankan kepada semua pihak untuk membantu proses sosialisasi dan
kontrol sosial terhadap masyaraka dan pelaku perilaku menyimpang. Karena dengan
cara tersebut penyimpangan sosial dapat diminimalisir dan para pelaku
menyimpang sadar akan tindakannya yang menyimpang.
Daftar Pustaka
Narwoko, J. Dwi & Suyanto, Bagong. 2011. Sosiologi: Teks Pengantar
dan Terapan. Jakarta: Kencana.