STRATEGI DAN TEKNIK
PENGAJARAN KETERAMPILAN MENYIMAK (ISTIMA’)
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah
Strategi Pembelajaran Bahasa Aab
Dosen pengampu: Zukhaira dan Nailur Rahmawati
Disusun oleh :
Endah Rahmawati (2303413001)
Asaro Aprilianti (2303413033)
Nur Hasanati Khoiriyatun (2303413019)
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2015
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................ 1
DAFTAR ISI........................................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 3
A. Latar Belakang.......................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah..................................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan....................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 5
A. Pengertian Menyimak................................................................................ 5
B. Tujuan Menyimak...................................................................................... 5
C. Teknik Pembelajaran Keterampilan Menyimak......................................... 7
D. Strategi Pembelajaran Keterampilan Menyimak....................................... 11
E. Contoh Permainan Keterampilan Menyimak............................................ 12
BAB III PENUTUP............................................................................................. 16
A. Simpulan.................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 17
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bahasa
memegang peranan penting dalam kehidupan mannusia karena bahasa merupakan alat
komunikasi manusia dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bahasa, seseorang dapat
menyampaikan ide, pikiran, perasan, atau informassi kepada orang lain, baik
secara lisan maupun lisan. Bahasa dipergunakan pada sebagian besar aktifitas
manusia, tanpa bahasa manusia tidak dapat mengungkapkan perasaannya, menyampaikan
keinginan, memberikan saran dan pendapat, bahkan sampai tingkat pemikiran
seseorang yang berkaitan dengan bahasa. Semakin tinggi tingkat penguasaan
bahasa seseorang, semakin baik pula penggunaan bahasa dalam berkomunikasi.
Manusia dalam mengungkapkan bahasanya pun berbeda-beda, ada yang lebih suka langsung
membicarakannya dan ada juga yang lebih suka melalui tulisan.
Segala
aktivitas manusia yang diungkapkan dengan berbagai cara itu mengandung suatu
makna dan tujuan. Begitu juga bahasa yang dituangkan kedalam bentuk lisan
merupkan curahan ide, perasan, pendapat yang dirangkai melalui kata-kata, untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi secara lisan dapat
diungkapkan dengan bebagai metode dan teknik-teknik.
Penggunaan
berbagai teknik dan metode yang inovatif dalam pembelajaran khususnya
pembelajaran keterampilan menyimak dapat menciptaan situasi pembelajaran yang
kondusif. Peserta didik dalam kaitan ini ikut terlibat secara langsung dalam
menyerap informasi dan menyatakan kembali hasil rekaman informasi yang
diperolehnya sesuai dengan kemampuan individu peserta didik. Oleh karena itu, melalui
makalah ini akan dijelaskan mengenai strategi dan teknik pengajaran
keterampilan mendengar (istima’).
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian menyimak?
2.
Apa tujuan menyimak?
3.
Bagaimana teknik pembelajaran keterampilan
menyimak?
4.
Bagaimana strategi keterampilan pembelajaran
menyimak?
5.
Apa contoh permainan keterampilan menyimak?
C.
Tujuan Penulisan
1.
Mengetahui pengertian menyimak
2.
Mengetahui tujuan menyimak
3.
Mengetahui teknik pembelajaran keterampilan
menyimak
4.
Mengetahui strategi keterampilan pembelajaran
menyimak
5.
Mengetahui contoh permainan keterampilan
menyimak
6.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian menyimak
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia menyimak adalah mendengarkan (memperhatikan)
baik-baik apa yg diucapkan atau dibaca orang. Sedangkan menurut Mujib (2012) menyimak
(Istima’) adalah proses menerima sekumpulan bunyi kosakata atau kalimat
yang memiliki makna terkait dengan kata sebelumnya dalam topik tertentu.
B. Tujuan menyimak
Tujuan
menyimak dapat dibedakan menjadi dua aspek yaitu persepsi dan resepsi. Persepsi
adalah ciri kognitif dari proses mendengarkan yang didasarkan pada pemahaman
pengetahuan tentang kaidah-kaidah kebahasaan. Resepsi adalah pemahaman pesan
atau penafsiran pesan yang dikehendaki pembicara. (Iskandarwassid, 2013)
Tujuan
pembelajaran menyimak dibagi menjadi dua yaitu menyimak umum dan menyimak
kritis (Iskandarwassid, 2013)
a) Menyimak umum
1. Mengingat rincian-rincian penting secara tepat mengenai ilmu pengetahuan
khusus.
2. Mengingat urutan-urutan sederhana atau kata-kata dan gagasan.
3. Mengikuti pengarahan-pengarahan lisan.
4. Memparafrase suatu pesan lisan sebagai suatu pemahaman melalui
penerjemahan.
5. Mengikuti suatu urutan (a) pengembangan plot, (b) pengembangan watak/pelaku
cerita, dan (c) argumentasi pembicara.
6. Memahami makna denotatif kata-kata.
7. Memahami makna konotatif kata-kata.
8. Memahami makna kata-kata melalui konteks percakapan (pemahaman melalui
perjemahan dan penafsiran).
9. Mendengarkan untuk mencatat rincian-rincian penting.
10. Mendengarkan untuk mencatat gagasan utama.
11. Menjawab dan merumuskan pertanyaan-pertanyaan.
12. Mengidentifikasi gagasan utama dan meringkas dalam pengertian
mengombinasikan dan mensintesiskan tentang siapa,apa, kapan, di mana dan
mengapa.
13. Memahami hubungan antara gagasan dan organisasi yang cukup baik untuk
menentukan apa yang bisa terjadi berikutnya.
14. Menghubungkan materi yang diucapkan secara lisan dengan pengalaman
sebelumnya.
15. Mendengar untuk alasan kesenangan dan respons emosional.
b) Menyimak secara kritis
1. Membedakan fakta dari khayalan menurut kriteria tertentu.
2. Menentukan validitas dan ketepatan gagasan utama, argumen-argumen, dan
hipotesis.
3. Membedakan pertanyaan-pertanyaan yang didukung dengan bukti-bukti yang
tepat dari opini dan penilaian serta mengevaluasinya.
4. Memeriksa, membandingkan, dan mengkontraskan gagasan dan menyimpulkan
pembicaraan, misalnya mengenaiketetapan dan kessuaian suatu deskripsi.
5. Mengevaluasi kesalahan-kesalahan, seperti analogi yang salah dan gagal
dalam menyajikan contoh.
6. Mengenal dan menentukan pengaruh-pengaruh berbagai alat yang dipakai oleh
pembicara untuk mempengaruhi pendengar, misalnya musik, intonasi suara.
7. Melacak dan mengevaluasi bias dan prasangka buruk dari pembicara atau dari
suatu sudut pandang tertentu.
8. Mengevaluasi kualifikasi pembicara
9. Merencanakan evaluasi dan mencoba menerapkan suatu situasi yang baru.
C. Teknik pembelajaran menyimak (istima’)
Secara
umum tujuan latihan menyimak adalah agar siswa dapat memahami ujaran dalam
bahasa Arab, baik sehari-hari maupun bahasa yang digunakan dalam forum resmi.
Menurut Effendy (2012) ada beberapa tahap-tahap latihan menyimak yaitu:
1) Latihan pengenalan (identifikasi)
Kemahiran
menyimak (istima’) pada tahap pertama bertujuan agar siswa dapat
mengidentifikasi bunyi-bunyi bahasa Arab secara tepat. Latihan pengenalan ini
sangat penting karena sistem tata bunyu bahasa Arab banyak berbeda dengan
bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang dikenal oleh siswa. Satu keuntungan
bagi guru bahasa Arab bahwa umumnya anak-anak Indonesia khususnya yang muslim
telah mengenal bunyi-bunyi bahasa Arab sejak masa kanak-kanak, dengan adanya
pelajaran membaca Al-Qur’an dan shalat. Namun ini tidak mengurangi pentingnya
latihan tersebut, karena ternyata pengenalan mereka itu belum tuntas. Ada bunyi
bahasa Arab yang sama dengan bunyi bahasa pelajar, ada yang mirip dan ada yang
sama sekali berbeda sehingga tidak dikenal (asing).
Latihan
mengenal (identifikasi) ini bisa berupa latihan mendengar untuk membedakan
dengan teknik mengontraskan pasangan-pasangan ucapan yang hampir sama.
Misalnya:
Guru mengucapkan atau memutarkan rekaman,
siswa diminta menebak, apakah yang didengarnya itu bunyi A atau B. Contoh:
A
: أليم
B : عليم
Guru/Rekaman siswa
أليم A
عليم B
عليم B
أليم A
2) Latihan mendengarkan dan menirukan
Walaupun
latihan-latihan menyimak bertujuan melatih pendengaran, tapi dalam praktik
selalu diikuti dengan latihan pengucapan dan pemahaman, bahkan yang disebut
terakhir inilah yang menjadi tujuan akhir dari latihan menyimak. Jadi setelah
siswa mengenal bunyi-bunyi bahasa Arab melalui ujaran-ujaran yang didengarnya,
ia kemudian dilatih untuk mengucapkan dan memahami makna yang dikandung oleh
ujaran tersebut.
Dalam
tahap permulaan, siswa dilatih untuk mendengarkan dan menirukan. Kegiatan ini
dilakukan oleh guru, ketika memperkenalkan kata-kata atau pola kalimat yang
baru, atau dalam waktu yang sengaja dikhususkan untuk latihan menyimak. Latihan
menirukan ini difokuskan pada bunyi-bunyi bahasa yang asing bagi siswa, yaitu
bunyi-bunyi ((ث,
ح, خ, ذ, ش, ص, ض, ط, ظ
juga pada pengucapan vokal panjang dan pendek, bersyiddah dan tidak bersyiddah, dan fitur-fitur lain yang
tidak dikenal dalam bahasa Indonesia.
Beberapa contoh:
1. Latihan pengucapan bunyi (( ق
guru mengucapkan siswa menirukan
قلم قلم
قمر قمر
قدم قدم
2. Latihan pengucapan vokal panjang dan pendek
Guru Siswa بارد بارد
بريد بريد
سالم سالم
سليم سليم
3) Latihan mendengar dan membaca
Guru
memperdengarkan materi bacaan yang sudah direkam dan siswa membaca teks (dalah
hati) mengikuti materi yang diperdengarkan. Pada tingkat permulaan,
perbendaharaan kata-kata yang dimiliki siswa masih terbatas. Oleh karena itu,
harus dipilihkan bahan yang pendek-pendek, mungkin berupa percakapan
sehari-hari atau ungkapan-ungkapan sederhana yang tidak terlalu kompleks.
4) Latihan mendengarkan dan memahami
Tahap selanjutnya, setelah siswa
mengenal bunyi-bunyi bahasa dan dapat mengucapkannya, latihan menyimak
bertujuan agar siswa mampu memahami bentuk dan makna dari apa yang didengarnya
itu. Latihan mendengarkan untuk pemahaman ini bertingkat-tingkat dan dapat
dilakukan dengan beragai macam teknik, antara lain:
a) Latihan mendengar dan melihat
Guru
memperdengarkan materi yang sudah direkam, dan pada waktu yang sama
memperlihatkan rangkaian gambar yang mencerminkan arti dan isi materi yang
didengar oleh siswa tadi. Gambar-gambar tersebut bisa berupa film-strip, slide,
gambar dinding dan sebagainya. Siswa mulai mengaitkan bunyi kata dengan
maknanya. Pada level yang cukup tinggi kegiatan ini dilakukan dengan melihat
langsung film asli dan tayangan-tayangan lain dari televisi.
b) Latihan mendengarkan dan memperagakan
Dalam
hal ini, siswa diminta melakukan gerakan atau tindakan non verbal sebagai
jawaban terhadap stimulus yang diperdengarkan oleh guru. kegiatan ini tidak
terbatas pada ungkapan sehari-hari yang digunakan guru dalam kelas seperti:
اقرأ – اجلس – اكتبوا – امسح السبورة
Tetapi juga kegiatan-kegiatan yang berlaku di
luar kelas yang dapat didemonstrasikan, seperti:
تبكي فاطمة – يضحك فريد – السائق يقود السيارة –
الخادم يكنس البلاط
c) Latihan mendengarkan dan memperoleh informasi
Pada
akhirnya, mendengarkan sesuatu adalah untuk memperoleh informasi. Informasi itu
mungkin tersurat/eksplisit, dinyatakan secara jelas. Tetapi mungkin juga
tersirat/implisit, yang memerlukan banyak pengamatan dan penalaran lebih jauh.
Untuk mendapatkan informasi yang akurat, seorang penyimak harus pandai-pandai
memilih dan memilah, dalam arti mengingat dan memperhatikan apa yang penting
dan mengabaikan apa yang tidak penting, kemudian mengambil kesimpulan.
Adapun
teknik dalam pembelajaran ketrampilan menyimak menurut Munir (dalam Mujib,
2012) adalah sebagai berikut:
a. At-taqdim
At-taqdim
adalah tahapan yang dilalui oleh seorang guru bahasa Arab dalam
menyampaikan materi. Teknik ini menekankan pada aspek melafalkan bunyi huruf
secara fasih, baik dari aspek makhraj maupun sifat, baik bunyi huruf hidup
mmaupun mati, deenan gaya pengungkapan huruf secara tepat.
b. Al-Muhakah wat Tikrar
Al-Muhakah
wat Tikrar adalah tahapan dimana
seorang guru bahasa Arab melaatih istima’ dengan cara menyampaikan
ungkapan-ungkapan bunyi huruf, lalu
diikuti oleh semua peserta didik.
c. At-Tamayyuz
Tahap
ini pada dasarnya merupakan bentuk detail dari tahap sebelummnya, yaitu tahap
pembelajaran yang lebih menekankan pada aspek memahami karakteristik bunyi
huruf secara baik.
d. Al-Isti’mal
Dalam
jurnal Pemiikiran Alternatif Kepndidikan, terdapat tu;isan berjudul
“Pendekatan dan Srategi Pembelajaran
Bahasa Arab”. Tulisan ini menjelaskan bahwa masih ada strategi
alternative yang dapat diguakan dalam pembelajaran keterampilan ashwat dan
mendengar, diantaranya adalah dengar-ulang-ucap, dengar – tulis, dan
dengar-kerjakan.
D. Strategi pembelajaran menyimak (Istima’)
Dalam
kegiatan belajar mengajar, strategi merupakan proses penentuan rencana yang
berfokus pada tujuan disertai penyusunan suatu cara agar tujuan tersebut dapat
dicapai. (Khanifatul, 2014)
Berikut adalah beberapa strategi yang dapat dikembangkan
dalam pembelajaran menyimak. (Mujib, 2012)
1) Strategi 1
Strategi
ini bertujuan melatih kemampuan siswa dalam mendengarkan dan memahami isi
bacaan secara global. Dalam strategi ini, dibutuhkan rekaman bacaan dan
potongan-potongan teks untuk dibagikan kepada siswa. Langkah-langkahnya adalah sebagai
berikut :
a. Bagikan potongan-Potongan teks yang dilengkapi dengan alternative jawaban
benar atau salah (B/S).
b. Pendengarkan bacaan lewat kaset atau CD kepada para siswa yang ditugaskan
untuk menangkap isi bacaan secara umum.
c. Setelah bacaan selesai, para siswa diminta membaca pertanyan-pertanyaan
yang telah dibagikan, kemudian memberikan jawaban benar atau salah terhadap
pernyataan tersebut sesuai dengan isi bacaan yang didengar, berarti benar
jawabannya. Jika tidak sesuai maka jawabannya salah.
d. Mintalah masing-masing siswa untuk menyampaikan jawaban.
e. Perdengarkanlah sekali lagi kaset tersebut agar masing-masing siswa dapat
mencocokkan kembali jawaban yang telah ditulisnya.
f. Berikan klarrifikasi terhadap semua jawaban tersebut agar siswa mengetahui
benar atu tidaknya jawaban mereka.
2) Strategi 2
Strategi
ini lebih menekankan pada aspek kemampuan memahami isi bacaan dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang mengiringi setiap bacaan tersebut.
langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
a. Perdengarkan teks yang sudah direkam dalam kaset maupun CD.
b. Mintalah semua siswa untuk mendengarkan dan mencatat hal-hal yang penting.
c. Mintalah semua siswa untuk menjawab soal-soal yang disampaikan di akhir
bacaan tersebut. jawaban dapat disampaikan secara lisan maupun tertulis.
d. Berikan klarifikasi terhadap semua jawaban siswa.
3) Strategi 3
Strategi
ini tidak hanya menitikberatkan pada aspek kemampuan isi bacaan, tetapi juga
terhadap kemampuan mengungkapkan kembali sesuatu yang sudah didengar dengan
bahasa sendiri. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
a. Perdengarkan teks yang sudah direkam dalam kaset atau CD.
b. Tugaskan siswa untuk mencatat kata-kata kunci sambil mendengarkannya.
c. Setelah selesai, para siswa diminta untuk mengungkapkan kembali isi bacaan
tersebut dalam bentuk lisan atau tulisan.
d. Mintalah setiap siswa untuk menyampaikan (mempresentasikan) hasilnya secara
bergantian.
e. Berikan klarifikasi terhadap hasil kerja siswa untuk memberikan penguatan
terhadap peemahaman siswa.
E. Contoh permainan untuk meningkatkan keterampilan menyimak (Istima’)
1. Pensil Perkenalan
a. Tujuan
Permainan ini bertujuan mengingat pesan dan
meningkatkan daya simak.
b. Alat yan Diperlukan
Alat yang diperlukan dalam permainan ini
adalah pensil.
c. Cara Bermain
Siswa diatur untuk duduk melingkar. Berikan
pensil kepada salah satu suswa, dan suruh ia untuk memperkenalan diri (menyebut
nama dan alamat rumahnya ). Setelah itu, guru mengambil dan melemparkan pensil
pertanyaan ini kepada siswa berikutnya. Siswa ini bertugas menyebutkan nama dan
alamat siswa yan memegang pensil sebelumnya. Ia juga harus menyebutkan nama dan
alamat dirinya sendiri. Seluruh siswa harus menyimak apa pun yang dikatakan
oleh temannya, karena guru bebas untuk menunjukkan siapa saja.
2. Dengarkan dan Bedakan
a. Tujuan
Melatih siswa mendengarkan ddan membedakan
kalimat yang hampir sama.
b. Alat yang Diperlukan
Alat yang digunakan dalam permainan ini antara
lain rekaman tape recorder atau suara guru dan lembar kerja siswa.
c. Cara Bermain
1) Berilah setiap siswa satu lembar soal.
2) Dengarkan bacaan melaui tape recorder beberapa kali, misalnya tiga
kali putanan.
3) Mintalah agar setiap siswa duduk di setiap kelas melingkari yang tepat.
4) Guru memperdengarkan kalimat-kalimat.
3. Bisik berantai
A. Tujuan permainan
untuk melatih keterampilan mendengar dan
menyimak siswa.
B. Alat yang digunakan
kalimat atau pesan—pesan singkat yang
dibisikkan oleh guru.
C. Cara Bermain
1. Buatlah siswa menjadi dua atau tiga kelompok. Masing-masing kelompok
terdiri dari 6-7 siswa.
2. Atur siswa agar berdiri dan berbaris lurus ke belakang. Guru membisikkan
kata atau kalimat tertentu yang berupa pesan kepada siswa terdepan dar
masing-masing kelompok dan siswa tersebut membisikkan kepada kawan berikutnya,
yang berbaris dibelakangya. Dan siswa paling terakhir menjawab bisikan dan
harus mencatat isi pesan di dinding atau papan tulis.
3. Guru membandinngkan hasil setiap kelompok dan menentukan regu yang berhasil
menangkap pesan dengar benar. Kelompok yang tercepat dan menulis pesan dengan
benar adalah pemenangnya. Sedangkan kelompok yang paling lambat dan banyak
melakukan kesalahan mendapatkan hukuman.
4. Dengar dan rebut kata
a. Tujuan
Tujuan dari permainan ini adalahuntuk melatih
kemampuan siswa dalam mendengar.
b. Alat yang diperlukan
Lagu dalam kaset atau CD, bacaan yang disetel
lewat llaptop, dan sound system.
c. Cara bermain
1. Bagilah siswa menjadi dua tim.
2. Berilah nama kedua tim tersebut, atau mereka membuat nama untuk tim
sendiri.
3. Menulis nama tim pada sisi papan berdampingan.
4. Pilih lagu atau bacaan yang belum pernah di dengar oleh siswa sebelumnya.
5. Pilih 10-15 potongan kosakata dari lagu dan tulislah pada lembar kertas
secara terpisah.
6. Setiap kata ditempel di papan dengan lem yang dapat dilepas.
7. Taruh masing-masing tim di baris sebelum papan.
8. Memutar lagu. Kedua siswa di depan garis mendengar kata dalam lagu,
kemudian mereka harus berlomba untuk mengambil kata itu dari papan.
9. Tim dengan katakata yang palng banyak adalah menang.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Menyimak
(istima’) adalah proses menerima sekumpulan bunyi kosakata atau kalimat yang
memiliki makna terkait dengan kata sebelumnya dalam topik tertentu. Tujuan
menyimak dapat dibedakan menjadi dua aspek yaitu persepsi dan resepsi.
Sedangkan tujuan pembelajaran menyimak dibagi menjadi dua yaitu menyimak umum
dan menyimak kritis.
Menurut
Effendy (2012) ada beberapa tahap-tahap latihan menyimak yaitu latihan
pengenalan (identifikasi), latihan mendengarkan dan menirukan, latihan
mendengar dan membaca, latihan mendengarkan dan memahami, latihan mendengar dan
melihat, latihan mendengarkan dan memperagakan, dan latihan mendengarkan dan
memperoleh informasi. Adapun teknik
dalam pembelajaran ketrampilan menyimak menurut Munir (dalam Mujib, 2012) yaitu
At-taqdim, Al-Muhakah wat Tikrar, At-Tamayyuz, dan Al-Isti’mal.
Contoh
permainan untuk meningkatkan keterampilan menyimak (Istima’) antara lain
Pensil Perkenalan, Dengarkan dan Bedakan, Bisik berantai, dan Dengar dan Rebut
Kata.
DAFTAR PUSTAKA
Effendi, Ahmad Fuad. 2012. Metodologi Pengajaran
Bahasa Arab. Malang: Misykat.
Iskandarwassid dan Dadang Suhendar. 2013. Strategi
Pembelajaran Bahasa. Bandung: Rosda.
Khanifatul. 2014. Pembelajaran Inovatif.
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Mujib, Fathul dan Nailur Rahmawati. 2012. Permainan Edukatif Pendukung
Pembelajaran Bahasa Arab (2). Jogjakarta: Diva Press.