Friday, 13 March 2015

ARTIKEL TENTANG SAMPAH SEBAGAI SALAH SATU MASALAH DI LINGKUNGAN DESA NEGARADAHA


SAMPAH SEBAGAI SALAH SATU MASALAH LINGKUNGAN
DI DESA NEGARADAHA
Tugas Mata Kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup
oleh:
Asaro Aprilianti
2303413033




FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014



SAMPAH SEBAGAI SALAH SATU MASALAH LINGKUNGAN
DI DESA NEGARADAHA
           
            Sampah memang sudah menjadi masalah di berbagai wilayah di Indonesia dan bahkan di dunia saat ini. Sampah seakan menjadi momok yang tak pernah selesai masalahnya. Begitu pula yang terjadi di desa Negaradaha kecamatan Bumiayu kabupaten Brebes. Sampah yang ada di daerah ini terdiri dari daun-daun kering dan plastik yang kemudian dikenal dengan sampah organik dan sampah anorganik.
            Di daerah ini memang masih banyak di temui lahan-lahan kosong yang tertanam pohon-pohon besar. Pohon-pohon inilah yang sering menggugurkan daunnya terlebih di musim kemarau. Daun-daun dari pohon ini sering berserakan di jalan dan mengganggu pengguna jalan. Di tambah lagi sampah plastik yang sering di buang sembarangan oleh masyarakat. Sampah-sampah ini sering terbiarkan di jalan tanpa ada yang membersihkan. Sampah-sampah ini memenuhi selokan dan ketika musim hujan tiba, sampah-sampah ini sebagian ada yang terbawa air masuk kesungai.
            Volume sampah di daerah ini memang tak sebanyak di daerah lain seperti Jakarta misalnya yang hampir setiap sudut terdapat banyak tumpukan sampah. Yang menyebabkan sampah di daerah ini terlihat banyak itu karena tidak adanya fasilitas pembuangan sampah yang di kelola oleh pemerintah setempat untuk kemudian diangkut setiap hari atau setiap minggu. Dalam hal membuang sampah, warga di daerah ini mengandalakn sungai untuk membawa sampah-sampah di sekitar mereka, kemudian cara yang lain adalah dengan membakarnya. Sampah-sampah yang di buang ke sungai memang akan hilang terbawa arus air saat musim penghujan namun ketika memasuki masa kemarau sampah-sampah ini justru menghambat aliran air sehingga terbentuk genangan-genangan yang selain tidak mengenakan di pandang mata juga menimbulkan bibit-bibit penyakit. Sampah yang menghambat aliran air ini sering membuat warna air berubah menjadi hitam pekat dan baunya menjijikan. Ini sering di sebabkan oleh sampah rumah tangga yang di buang sembarangan ke sungai oleh masyarakat. Kesadaran masyarakat yang kurang di tambah kepedulian pemerintah setempat yang juga masih sangat kurang dalam hal sampah menimbulkan beragam masalah seperti banjir yang terus terjadi ketika musim penghujan meskipun aliran airnya seperti sungai dan selokan sudah diperbaiki keadaannya. Ketika musim kemarau sampah-sampah menumpuk di tepian jalan, selokan, dan yang terparah adalah di sungai. Jenis sampahnya pun berbeda ada sampah rumah tangga, plastik-plastik, dedaunan, batang-batang pohon, dan lain-lain. Dan ketika musim penghujan sampah-sampah ini akan terbawa arus sungai namun karena banyaknya volume sampah terkadang sebagian sampah malah terkikis ke daratan dan mengendap disana. Selain itu karena lamanya sampah itu sudah tertumpuk membuatnya mengeluarkan aroma yang tidak sedap ketika terbawa arus sungai.
            Ada beberapa waktor yang menyebabkan desa yang tidak terlalu besar ini bisa di bilang cukup penuh dengan sampah. Diantaranya ialah tidak adanya tempat pembuangan sampah yang disiapkan secara khusus oleh pemerintah setempat untuk masyarakatnya. Hal ini ini membuat masyarakat memanfaatkan sungai maupun selokan untuk membuang sampah mereka. Selain itu di tepian jalan pun tidak ada satu pun tempat pembuangan sampah sehingga para pengguna jalan seenaknya membuang sampah di tempat itu. Cara lain yang dilakukan masyarakat ialah dengan membakarnya yang artinya itu akan menimbulkan polusi udara. Selain itu kesadaran masyarakat yang kurang terhadap kebersihan lingkungan umum sehingga tidak adanya kerjasama antar masyarakat untuk bergotong royong membersihkan sampah-sampah yang berserakan di jalan. Faktor lain ialah banyaknya pohon-pohon yang cukup besar seperti pohon jati yang sering menggugurkan daunnya ketika musim kemarau. Keberadaan pohon-pohon itu kurang di perhatikan oleh pemiliknya perihal sampah-sampah yang di timbulkan oleh pohon mereka. Ada juga karena jalanan yang rusak dan berlubang sering terisi oleh sampah daun atau plastik yang sengaja di buang oleh pengguna jalan, jika sudah lubang itu sudah terisi sampah dan tidak ada yang membersihkan maka ketika musim penghujan tiba akan menjadi sesuatu yang sangat tidak nyaman. Lalu bagaimana solusi untuk permasalahan ini?
            Sebenarnya jika dilihat dari faktor-faktor penyebabnya sudah jelas apa yang seharusnya dilakukan. Yaitu menyediakan tempat pembuangan sampah untuk masyarakat disetiap gang dan mengangkutnya setiap hari. Selain itu disediakan juga tong sampah di tepi jalan setiap beberapa meter satu sebanyak satu tong kalau bisa juga dua untuk memisahkan sampah organik dan anorganik. Tong-tong ini juga harus rutin di angkut agar tidak menjadi tumpukan sampah dalam tong jadi di desa ada petugas kebersihan yang setiap hari bekerja mengangkut sampah. Kemudian lakukan himbauan kepada masyarakat untuk melakukan kerja bakti meskipun hanya seminggu sekali untuk membersihkan dan merapikan lingkunagan mereka. Dan untuk para pemilik kebun yang sampah dari pohonnya berserakan hendaknya juga di nasihati untuk membersihkannya.
Kemudian cara untuk mengolah sampah-sampah yang sudah terkumpul di tempat sampah maupun di tong-tong sampah ini cukup banyak diantaranya ialah dengan penimbunan sampah, dan mendaur ulang.
            Dalam penimbunan sampah harus dilakukan dengan cara yang benar. Tempat penimbunan sampah ini harus di desain dan dikelola dengan baik dan benar. Penimbunan darat yang tidak dirancang dan tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan berbagai masalah lingkungan, diantaranya angin berbau sampah, menarik berkumpulnya hama, dan adanya genangan air sampah. Efek samping lain dari sampah adalah gas methan dan karbon dioksida yang juga sangat berbahaya. Dengan mendaur ulang sampah yaitu sampah-sampah bisa dijadikan barang lain yang bisa digunakan kembali atau juga bisa juga dibuat kompos. Samaph plastik bisa dibuat kerajinan seperti tas, dompet, atau hiasan rumah, dan lain-lain kemudian untuk sampah organik seperti daun bisa di buat menjadi pupuk kompos. Barang-barang hasil daur ulang sampah ini akan memiliki nilai jual yang tinggi dengan pengerjaan yang bagus dan kreatif.