SAMPAH SEBAGAI SALAH SATU MASALAH
LINGKUNGAN
DI DESA NEGARADAHA
Tugas Mata Kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup
oleh:
Asaro Aprilianti
2303413033
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
SAMPAH SEBAGAI SALAH SATU MASALAH
LINGKUNGAN
DI DESA NEGARADAHA
Sampah
memang sudah menjadi masalah di berbagai wilayah di Indonesia dan bahkan di
dunia saat ini. Sampah seakan menjadi momok yang tak pernah selesai masalahnya.
Begitu pula yang terjadi di desa Negaradaha kecamatan Bumiayu kabupaten Brebes.
Sampah yang ada di daerah ini terdiri dari daun-daun kering dan plastik yang
kemudian dikenal dengan sampah organik dan sampah anorganik.
Di
daerah ini memang masih banyak di temui lahan-lahan kosong yang tertanam
pohon-pohon besar. Pohon-pohon inilah yang sering menggugurkan daunnya terlebih
di musim kemarau. Daun-daun dari pohon ini sering berserakan di jalan dan
mengganggu pengguna jalan. Di tambah lagi sampah plastik yang sering di buang
sembarangan oleh masyarakat. Sampah-sampah ini sering terbiarkan di jalan tanpa
ada yang membersihkan. Sampah-sampah ini memenuhi selokan dan ketika musim
hujan tiba, sampah-sampah ini sebagian ada yang terbawa air masuk kesungai.
Volume
sampah di daerah ini memang tak sebanyak di daerah lain seperti Jakarta
misalnya yang hampir setiap sudut terdapat banyak tumpukan sampah. Yang
menyebabkan sampah di daerah ini terlihat banyak itu karena tidak adanya
fasilitas pembuangan sampah yang di kelola oleh pemerintah setempat untuk
kemudian diangkut setiap hari atau setiap minggu. Dalam hal membuang sampah, warga
di daerah ini mengandalakn sungai untuk membawa sampah-sampah di sekitar
mereka, kemudian cara yang lain adalah dengan membakarnya. Sampah-sampah yang
di buang ke sungai memang akan hilang terbawa arus air saat musim penghujan
namun ketika memasuki masa kemarau sampah-sampah ini justru menghambat aliran
air sehingga terbentuk genangan-genangan yang selain tidak mengenakan di
pandang mata juga menimbulkan bibit-bibit penyakit. Sampah yang menghambat
aliran air ini sering membuat warna air berubah menjadi hitam pekat dan baunya
menjijikan. Ini sering di sebabkan oleh sampah rumah tangga yang di buang
sembarangan ke sungai oleh masyarakat. Kesadaran masyarakat yang kurang di
tambah kepedulian pemerintah setempat yang juga masih sangat kurang dalam hal
sampah menimbulkan beragam masalah seperti banjir yang terus terjadi ketika
musim penghujan meskipun aliran airnya seperti sungai dan selokan sudah diperbaiki
keadaannya. Ketika musim kemarau sampah-sampah menumpuk di tepian jalan,
selokan, dan yang terparah adalah di sungai. Jenis sampahnya pun berbeda ada
sampah rumah tangga, plastik-plastik, dedaunan, batang-batang pohon, dan
lain-lain. Dan ketika musim penghujan sampah-sampah ini akan terbawa arus
sungai namun karena banyaknya volume sampah terkadang sebagian sampah malah
terkikis ke daratan dan mengendap disana. Selain itu karena lamanya sampah itu
sudah tertumpuk membuatnya mengeluarkan aroma yang tidak sedap ketika terbawa
arus sungai.
Ada beberapa waktor yang menyebabkan
desa yang tidak terlalu besar ini bisa di bilang cukup penuh dengan sampah.
Diantaranya ialah tidak adanya tempat pembuangan sampah yang disiapkan secara
khusus oleh pemerintah setempat untuk masyarakatnya. Hal ini ini membuat
masyarakat memanfaatkan sungai maupun selokan untuk membuang sampah mereka.
Selain itu di tepian jalan pun tidak ada satu pun tempat pembuangan sampah
sehingga para pengguna jalan seenaknya membuang sampah di tempat itu. Cara lain
yang dilakukan masyarakat ialah dengan membakarnya yang artinya itu akan
menimbulkan polusi udara. Selain itu kesadaran masyarakat yang kurang terhadap
kebersihan lingkungan umum sehingga tidak adanya kerjasama antar masyarakat
untuk bergotong royong membersihkan sampah-sampah yang berserakan di jalan.
Faktor lain ialah banyaknya pohon-pohon yang cukup besar seperti pohon jati
yang sering menggugurkan daunnya ketika musim kemarau. Keberadaan pohon-pohon
itu kurang di perhatikan oleh pemiliknya perihal sampah-sampah yang di
timbulkan oleh pohon mereka. Ada juga karena jalanan yang rusak dan berlubang
sering terisi oleh sampah daun atau plastik yang sengaja di buang oleh pengguna
jalan, jika sudah lubang itu sudah terisi sampah dan tidak ada yang membersihkan
maka ketika musim penghujan tiba akan menjadi sesuatu yang sangat tidak nyaman.
Lalu bagaimana solusi untuk permasalahan ini?
Sebenarnya jika dilihat dari
faktor-faktor penyebabnya sudah jelas apa yang seharusnya dilakukan. Yaitu
menyediakan tempat pembuangan sampah untuk masyarakat disetiap gang dan
mengangkutnya setiap hari. Selain itu disediakan juga tong sampah di tepi jalan
setiap beberapa meter satu sebanyak satu tong kalau bisa juga dua untuk
memisahkan sampah organik dan anorganik. Tong-tong ini juga harus rutin di
angkut agar tidak menjadi tumpukan sampah dalam tong jadi di desa ada petugas
kebersihan yang setiap hari bekerja mengangkut sampah. Kemudian lakukan
himbauan kepada masyarakat untuk melakukan kerja bakti meskipun hanya seminggu
sekali untuk membersihkan dan merapikan lingkunagan mereka. Dan untuk para
pemilik kebun yang sampah dari pohonnya berserakan hendaknya juga di nasihati
untuk membersihkannya.
Kemudian cara
untuk mengolah sampah-sampah yang sudah terkumpul di tempat sampah maupun di
tong-tong sampah ini cukup banyak diantaranya ialah dengan penimbunan sampah, dan
mendaur ulang.
Dalam penimbunan sampah harus
dilakukan dengan cara yang benar. Tempat penimbunan sampah ini harus di desain
dan dikelola dengan baik dan benar. Penimbunan darat yang
tidak dirancang dan tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan berbagai
masalah lingkungan, diantaranya angin berbau sampah, menarik berkumpulnya hama, dan
adanya genangan air sampah. Efek samping lain dari sampah adalah gas methan dan
karbon dioksida yang juga sangat berbahaya. Dengan
mendaur ulang sampah yaitu sampah-sampah bisa dijadikan barang lain yang bisa
digunakan kembali atau juga bisa juga dibuat kompos. Samaph plastik bisa dibuat
kerajinan seperti tas, dompet, atau hiasan rumah, dan lain-lain kemudian untuk
sampah organik seperti daun bisa di buat menjadi pupuk kompos. Barang-barang
hasil daur ulang sampah ini akan memiliki nilai jual yang tinggi dengan pengerjaan
yang bagus dan kreatif.